Sunday, March 10, 2019

Penyerangan Pasukan Gajah ke Ka'bah

بسم الله الر حمن الر حيم

PERISTIWA PENYERANGAN KA’BAH
Pada Tahun Gajah 569 M


Segala penghormatan dan berbagai penghargaan yang didapat oleh kota Mekah dan baitullah, membuat beberapa kota di kawasan Arab berlomba-lomba untuk membangun rumah suci untuk menarik perhatian dari Mekah. Orang-orang Ghasan juga membuat beberapa bangunan di Al-Hirah, begitu juga dengan Abrahah Al-Ashram yang membuat bangunan di Yaman.
            Abrahah merupakan raja muda di Yaman berkebangsaan Habasyah yang membangun katedral yang cukup indah di sana. Tujuan bangunan itu dibangun agar dapat membuat daya tarik dari Mekah terhadap para peziarah Arab. Rencana Abrahah tersebut akhirnya diketahui oleh seorang lelaki yang berasal dari Kinana, yang masih mempunyai hubungan saudara dengan suku Quraisy. Dan pada akhirnya lelaki tersebut secara diam-diam masuk ke dalam bangunan tersebut dan melumuri dinding bangunan itu dengan kotoran. Abrahah yang mengetahui hal tersebut marah besar sehingga ia mengerahkan pasukannya sebanyak 6000 pasukan untuk menyerang Ka’bah. Mereka membawa beberapa pasukan gajah untuk menyerang musuhnya agar diinjak-injak hingga rata dengan tanah.
            Mendengar berita akan adanya penyerangan terhadap Ka’bah, orang-orang Quraisy dan beberapa suku di sekitaran Ka’bah melakukan rapat. Keputusan dari rapat tersebut adalah bagi mereka hal yang mustahil untuk menahan pasukan Abrahah. Kemudian Abdul Mutthalib menyarankan kepada seluruh penduduk Mekah agar segere berlindung ke gunung-gunung, dengan menjelaskan kepada mereka bahwa Ka’bah mempunyai Tuhan yang akan melindunginya.
            Ketika Abrahah dan pasukannya telah sampai di bukit Muhassar, yang terletak diantara Muzdalifa dan Mina, gajah-gajah mereka enggan untuk melanjutkan perjalanan ke Mekah. Hingga mereka terus memaksakan gajah-gajahnya dengan cara memukul gajah tersebut dengan besi, tetapi gajah-gajah tersebut tetap saja terdiam. Dan tidak lama kemudian, atas kuasa Allah SWT terdengar suara gemuruh dan langit mulai gelap. Semakin lama volume suara itu semakin besar, hingga akhirnya terlihat gelombang gelap yang dahsyat di langit. Gelombang tersebut adalah segerombolan burung-burung yang diutus oleh Allah untuk mematahkan rencana jahat Abrahah yang ingin menyerang Mekah dan menghancurkan baitullah. Burung-burung itu adalah burung ababil yang membawa batu dari Sijjil di kaki mereka dan kemudian menjatuhkan batu-batu tersebut ke Abrahah dan para pasukannya. Batu-batu yang dijatuhkan mampu menembus dan membusukkan daging mereka hingga ketulang-tulang. Hingga pasukan Abrahah banyak yang tewas dan kocar-kacir. Melihat situasi tersebut, orang-orang Quraisy dan penduduk sekitar yang tadinya sedang bersembunyi di gunung akhirnya dapat pulang kembali ke rumah mereka dengan selamat.


            Kejadian ini berlangsung pada bulan Muharram, sekitar akhir Februari atau awal Maret 570 M, lima puluh atau lima puluh lima tahun sebelum kelahiran Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Sallam.

No comments:

Post a Comment

Hamra'ul Asad

Kisah Perang Hamra’ul Asad Bismillah... Perang ini terjadi setelah kekalahan pasukan muslimin pada peperangan di Uhud. Setelah perang...